Departemen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang (UM) melakukan kunjungan ke Pulau Kukup yang terletak di Johor Bahru, Malaysia (07/09). Selanjutnya, kegiatan ini diikuti oleh 2 dosen dan 13 mahasiswa dari UM, sementara 2 dosen dan 8 mahasiswa dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) juga turut serta.i. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, terutama ekosistem bakau yang menjadi salah satu penyangga utama ekosistem pesisir.
Pulau Kukup merupakan salah satu konservasi mangrove terbesar di dunia yang tidak berpenghuni, menjadikannya sebagai ekosistem unik yang sangat penting bagi kelestarian lingkungan global. Para peserta kunjungan diajak untuk melihat langsung bagaimana ekosistem mangrove di pulau ini berfungsi sebagai habitat bagi beragam spesies hewan laut dan burung yang bermigrasi. Selain itu, para peserta juga diberikan penjelasan tentang peran penting mangrove dalam mengurangi dampak perubahan iklim melalui penyerapan karbon dioksida (CO2).
Untuk menuju ke Pulau Kukup, para peserta menaiki perahu dari pelabuhan terdekat. Setibanya di pulau, mereka mengikuti tur yang dipandu oleh pemandu lokal yang ahli dalam ekosistem mangrove dan budaya setempat. Pemandu tersebut menjelaskan mengenai keanekaragaman hayati di pulau tersebut, serta tantangan yang dihadapi dalam upaya pelestarian mangrove.
Konservasi mangrove di Pulau Kukup berkontribusi terhadap beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 13 tentang tindakan terhadap perubahan iklim dan SDG 14 mengenai kehidupan di bawah air. Mangrove tidak hanya berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon, tetapi juga menjadi habitat bagi berbagai spesies laut yang krusial untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.