Arif Hidayat, Profesor Ilmu Optik Jurusan Fisika UM

Kamis tanggal 3 Januari 2013 merupakan hari yang bersejarah di Jurusan Fisika FMIPA UM. Hal ini dikarenakan pada hari tersebut, jurusan fisika FMIPA UM melahirkan seorang profesor dalam bidang ilmu optik. Dihadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Arif Hidayat, M.Si menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Optik sebagai perwujudan komitmen dan keteguhan hati untuk selalu menuntut ilmu dan mengamalkannya. Hal ini menjadi istimewa karena beliau menjadi profesor pertama di Jurusan Fisika FMIPA UM. Meski telah mendapatkan penghargaan tertinggi bidang akademik, tetapi tidak membuat pria kelahiran Malang 46 tahun yang lalu ini menjadi sombong. Bahkan dengan kerendahan hati pidato pengukuhan dengan tema [highlight color=”yellow”]“Model fotosensitivitas serat optik germanium silikat: Kaitannya dengan stabilitas termal Bragg Gratting” [/highlight]dapat dijalankan dengan tenang dan santun.

Prof. Dr. Arif Hidayat, M.SiMengawali rangkaian pidato pengukuhannya, Arif Hidayat menjelaskan tentang fotosintesis gelas germanosilikat yang mempunyai aplikasi luas dalam bidang telekomunikasi berbasis cahaya. Materi yang masuk dalam domain optik non linier tersebut, mengkaji interaksi cahaya yang berintensitas kuat dengan medium.

Menurut Arif Hidayat, kajian ini mempelajari efek iradiasi ultraviolet pada material gelas silikat yang dapat mengubah indeks bias secara permanen yang diinduksi oleh radiasi sinar ultraviolet. Gelaja yang demikian dikenal dengan efek fotosensitivitas. Pemahaman mengenai model-model fotosintesis dalam fabrikasi Bragg Gratting akan memberi informasi mengenai mekanisme terjadinya Bragg Gratting di dalam serat optik dan parameter-parameter yang mempengaruhi stabilitas dalam jangka panjang.

Lebih lanjut, Dekan FMIPA UM tersebut menjelaskan bahwa gejala tersebut sangat menarik untuk aplikasi telekomunikasi optik dalam kaitannya dengan kemungkinan untuk memfabrikasi piranti optik pasif dalam core serat optik atau dalam film tipis. Piranti tersebut berwujud suatu modulasi indeks bias core serat optik secara spasial yang disebabkan iradiasi medan frinji interferensi sinar ultraviolet pada periode tertentu. Modulasi ini dinamakan dengan Bragg Gratting.

Alumni Universite des Sciences et Technologies de Lille Prancis tersebut juga menjelaskan  bagaimana spektrum transmisi grating yang difabrikasi dalam serat optik SMF-28 dengan variasi suhu; perubahan reflektivitas dan pergeseran panjang gelombang Bragg dari spektrum Fiber Bragg Gratting sebagai fungsi perubahan strain gratting; dan implikasi model-model fotosintesis pada stabilitas gratting (model color centre, model densifikasi foto-elastik, dan model grating kimia).

Doktor Ilmu Fisika bidang Laser, Molekul dan Radiasi Atmosferik menyimpulkan bahwa pemanasan grating dilakukan untuk membuktikan model-model fotosintesis. Eksperimen dilakukan untuk mengkonfirmasi pentingnya cacat Ge(E’) dan densifikasi untuk menjelaskan fotosensibilitas gelas germanium silikat non hidrogenasi. Stabilitas termal relatif yang lemah dari cacat Ge(1) dan Ge(2) menyebabkan perbedaan stabilitas panjang gelombang dan indeks bias, serta memantapkan karakter lokal stabilitas indeks bias.

Tema pidato pengukuhan yang spesifik dikemas dengan bahasa yang umum dan lugas, menjadikan suasana yang terdiri dari berbagai kalangan tidak menjadi jenuh. “Demikian pidato yang sebenarnya spesifik fisika, saya kemas dengan bahasa yang seumum-umumnya. Jika para hadirin tidak bisa memahami isinya, maka saya mohon berdoa saja, semoga memberi manfaat untuk kita” Kata Arif Hidayat yang disambut tawa para undangan yang hadir.

Selamat atas keberhasilan yang diraih, semoga bermanfaat untuk kita semua

Chat