Manila, Filipina – Wakil Dekan III FMIPA UM bidang Riset, Inovasi, dan Kerjasama, bersama dengan Sekretaris Departemen Kimia, Dr. Husni Wijaya, menghadiri Asian Science Dean Forum (ASDF) yang diselenggarakan di Manila. Forum ini diorganisir oleh MAPUA University, Filipina, dan bertempat di Hotel Crimson Manila.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Executive President bidang Kerjasama Akademik MAPUA University, Dr. Lilibeth D. Sabino. Tema utama dari forum ini adalah “Fostering Collaboration in Science and Technology for Sustainability”. Dalam sesi pembukaan, presentasi pertama disampaikan oleh Seung Hang Park, salah satu pelopor pembentukan ASDS yang kini berkembang menjadi ASDF. Sesi kedua diisi oleh Piere Hoevelt dari DHI Water and Environment, Horsholm, Denmark. Pada sesi berikutnya, Dr. Jaime C. Montoya menyampaikan presentasi terkait Health Research and Ethics in the Philippines. Prof. Dr. Nor Hisham bin Hamid dari University Technology Petronas juga menekankan pentingnya kolaborasi berkaitan dengan sustainability dan renewable energy.

Acara ini juga termasuk welcome dinner pada sore hari, di mana semua peserta mengenakan pakaian tradisional masing-masing, menciptakan suasana kebersamaan dan memperkenalkan budaya dari berbagai negara.

Forum ini menekankan pentingnya kolaborasi di bidang sains dan teknologi untuk mencapai keberlanjutan. Berbagai pemimpin akademik dan ilmuwan dari seluruh Asia hadir untuk berbagi pengetahuan dan menjalin kerjasama yang lebih erat dalam menghadapi tantangan global di masa depan. Pada kesempatan ini, perwakilan FMIPA UM berkesempatan menjalin kerjasama dengan berbagai fakultas sains dari berbagai negara. Beberapa di antaranya adalah Prof. Chm Dr. Goh Joo Cheng, Emily, Head of School Monash University Malaysia, Prof. Madya Dr. Mohd Hariri Bin Arifin dari UKM, Shau-Kwaun Chen, dan Prof. Dr. Santi Maesiri dari Suranaree University of Technology.

Selain itu, muncul ketertarikan dalam diskusi bagaimana ASDF mengantisipasi perkembangan teknologi dan disrupsi, serta implementasi kecerdasan buatan (AI) dalam kurikulum pendidikan sains. Diskusi ini menggarisbawahi pentingnya adaptasi institusi pendidikan terhadap kemajuan teknologi untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan masa depan.

Forum ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk berbagi pengetahuan tetapi juga untuk memperkuat jaringan kolaborasi internasional yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan sains dan teknologi yang berkelanjutan. Perwakilan FMIPA UM berharap bahwa hasil dari forum ini dapat diterapkan untuk meningkatkan program riset dan inovasi di Universitas Negeri Malang serta memperluas jaringan kerjasama internasional.

Acara ini menjadi bukti komitmen FMIPA UM dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kolaborasi global, serta memberikan kontribusi nyata terhadap keberlanjutan di berbagai sektor.

Chat