Pengembangan Modul Laju Reaksi Model Learning Cycle 5-E Untuk SMA/Ma Kelas XI Semester 1 Sebagai Penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Aman Santoso
Sumari
Triana Yustianingsih
Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
ABSTRAK

Pemberlakuan KTSP menekankan penggunaan pembelajaran konstruktivistik, salah satu model pembelajaran konstruktivistik adalah Learning Cycle 5 Fase (LC 5-E). Sejauh ini belum ada bahan ajar untuk materi Laju Reaksi yang dikembangkan menggunakan model LC 5-E untuk mendukung kegiatan pembelajaran LC 5-E. Oleh karena itu, pada penelitian ini dikembangkan modul pembelajaran untuk materi Laju Reaksi model LC 5-E. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul Laju Reaksi model LC 5-E serta menguji tingkat kelayakannya.

Ada beberapa tahapan pada pengembangan modul ini, yaitu mengkaji kurikulum, menentukan materi, menyusun modul, melakukan validasi, menganalisis data, melakukan revisi, dan memproduksi modul. Desain validasi pada pengembangan modul ini hanya sampai pada validasi isi saja. Validator terdiri dari 2 dosen Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang dan 3 guru SMA/MA. Ketiga SMA/MA tersebut telah menerapkan KTSP. Instrumen pengumpulan data berupa angket dan teknik analisis data menggunakan analisis rata-rata.

Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah: (1) Modul pembelajaran yang terdiri dari beberapa komponen yaitu, cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan modul, daftar isi, daftar gambar, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, kegiatan belajar siswa (kegiatan belajar 1 sampai kegiatan belajar 5), soal pendalaman, umpan balik, kunci jawaban, dan daftar pustaka. Hasil validasi menunjukkan bahwa bentuk modul yang dikembangkan sudah sesuai dengan model LC 5-E dengan nilai rata-rata untuk penilaian tiap fase-fase dalam LC 5-E sebesar 3,36 yang menunjukkan kriteria valid, (2) Hasil validasi secara keseluruhan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,53 dengan kriteria valid, hal tersebut menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan sudah sesuai dan layak digunakan sebagai salah satu alternatif bahan ajar di SMA/MA. Saran yang dapat diberikan adalah modul laju reaksi yang dikembangkan tidak hanya divalidasi isi saja tetapi hendaknya diujicobakan di lapangan agar diketahui efektivitasnya untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

Kata kunci: modul, laju reaksi, learning cycle 5-E, KTSP

Pengembangan Modul Struktur Atom, Sistem Periodik, Dan Ikatan Kimia Berbasis Learning Cycle (LC) Untuk SMA/Ma Kelas XI Semester 1 Dalam Menunjang Pembelajaran Dengan Metode Learning Cycle

Aman Santoso
Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
ABSTRAK

Perubahan paradigma behavioristik menjadi konstrukti­vis­tik berpengaruh pada perbaikan kurikulum. Kurikulum yang di­pakai saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menekankan penggunaan pembelajaran kons­truk­tivistik. Salah satu model pembe­lajar­an konstruktivistik adalah learning cycle 5 Fase (LC 5-E). Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul Struktur Atom, Sistem Periodik, dan Ikatan Kimia model LC 5-E serta menguji tingkat kelaya­kan­nya. Prosedur pengembangan yang digunakan mengacu pada 10 langkah penelitian dan pengembangan menurut Gall dan Borg. Akan tetapi, karena keterbatasan waktu dan biaya, maka peneliti­an dan pengembangan ini dibatasi sampai langkah ketiga. Langkah-langkah pengembangan modul ini adalah: penelitian dan pengumpulan data, perencanaan pengembangan produk, dan pengembangan produk awal. Instrumen pengumpulan data be­rupa angket dengan skala Likert dan lembar saran. Data yang di­per­oleh berupa penilaian dan tanggapan dari validator yang di­gunakan untuk menentukan kelayakan atau validitas modul yang dikembangkan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis nilai rata-rata.

Hasil penelitian pengembangan ini: (1) Modul Struktur Atom, Sistem periodik, dan Ikatan Kimia model learning cycle 5-E terdiri dari beberapa komponen yaitu, cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan modul, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, kegiatan belajar siswa (Kegiatan belajar 1 sampai 6), soal pendalaman, umpan balik, kunci jawaban, dan daftar pustaka. Tiap kegiatan belajar terdiri dari 5 fase. (2) Hasil validasi secara keseluruhan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,47 dengan kriteria valid, hal ini menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan sudah sesuai dan layak digunakan sebagai salah satu alternatif bahan ajar di SMA/MA. Saran-saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah Perlu adanya pengembangan modul dengan materi lain atau metode baru untuk mendukung pembelajaran konstruktivistik sehingga dapat memperkaya sumber belajar siswa.

Kata kunci: Pengembangan modul, struktur atom, learning cycle 5-E

 

Chat