Diesnatalis FMIPA 63Pada hari Sabtu tanggal 11 November 2017 FMIPA mengadakan Dies Natalis yang ke 63 yang dilaksanakan di Aula FMIPA O1 lantai dua, diawali dengan sambutan Dekan FMIPA dan dilanjutkan dengan talkshow dengan sesepuh FMIPA yang dipandu oleh Kajur Prodi IPA, dilanjutkan dengan ceramah oleh dr.Arif Alamsyah (Motivator Nasional)dan diakhiri dengan pemotongan tumpeng sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah swt.

Dalam sambutannya Dekan FMIPA mengatakan bahwa FMIPA sejatinya telah berdiri bersama dengan UM, 18 oktober 1954 pada bulan sumpah pemuda. Dan hari ini kita peringati 1 hari setelah hari Pahlawan. Perjuangan para Pemuda tentu tidak sendiri, Pekikan Bung Tomo terus menerus, menggelorakan rasa kebersamaan, rasa memiliki bangsa. Dan keduanya telah dan akan menjadi inspirasi FMIPA. Jadi FMIPA telah memang milik bersama. Tidak dapat maju jika tidak diperjuangkan bersama

Hadirin yang kami hormati,

Kita tahu UM terus berbenah. UM telah dinyatakan menempati urutan ke 6 dari human resource. FMIPA ingin mengambil porsi terbesarnya. UM dalam triwulan ini, telah menempati urutan ke dua nasional, dari publikasi internasional dari 10 BLU. FMIPA telah menyumbang porsi terbesar. Jika ingin dikenal maka FMIPA harus menjadi yang terbaik. Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, jadi lah yang pertama. Program-program inovatif terus diperjuangkan. Inisiasi International Conference, Publikasi internasional, pengembangan kelas-kelas internasional, inisiasi Akreditasi internasional, kerjasama internasional, pembenahan kurikulum, pengembangan Taman Sains; Area Mandiri Energi, Pembentukan Konsorsium, merupakan sebagian dari upaya-upaya agar FMIPA Unggul dan menjadi Rujukan.

Jika ada pertanyaan, “Apakah FMIPA kita memiliki kekurangan?” Dengan mudah jawabnya “banyak”. Kita tidak akan maju dengan mengeluhkan kekurangan, kelemahan. Namun, dengan kebersamaan dan semangat membangun FMIPA, dengan seluruh potensi, dengan tahapan yang besar, capaian demi capaian akan terus diraih.

Dunia akan mengenal dan mengenang FMIPA, bukan karena siapa pimpinannya. Mereka akan menanyakan Universitas apa, fakultas apa, jurusan apa. Ini tidak berarti, tanpa fakultas kita bisa berkarya. Nmaun lebih menunjukkan karya setiap insan FMIPA akan dikenang. Rajutan berbagai karya itu akan menjadikan FMIPA fakultas yang besar.

Dunia akan mengenal orang orang yang berkary. Semakin banyak karya, semakin banyak nama-nama nama sivitas akademika FMIPA dalam berbagai lini, dan menjadikan FMIPA jaya.

Kami bersyukur menjadi bagian FMIPA. Dinamika, aktivitas, dan kekeluargaan yang luar biasa, memberi warna Fakultas ini berbeda dari yang lain. Semoga Allah memberi kesabaran, hikmah kepada para senior, sesepuh yang terus membimbing kita. Kepada kolega seusia, yang tak hentinya terus berbagi dengan sesama. Kepada para junior yang bergelora semangat dan tenaga, dengan komentar, kritik, dan sarannya.

Capaian-capaian FMIPA terus bergerak pada aras teratas di UM. Tentulah atas upaya bersama dan atas Rahmat yang maha kuasa. Dengan ini kami mengucap alhamdulillahirobbil alamin. Semua sehat selalu, diberi keringanan waktu, rizqi dan rahmat. Jaya FMIPA.

Dalam rangkaian Dies Natalis FMIPA di tutup dengan jalan Sehat dan dihibur oleh Group musik Tani Maju dan bintang tamu cicillia, dan acara di tutup jam 10.45.Agus NurkhalimiRead

Chat