PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA
Peran MIPA dalam Pengembangan Teknologi dan Pendidikan Berkarakter Menuju Bangsa Mandiri
13 November 2010


PEMANTAUAN PREVALENSI TELUR CACING NEMATODA
PARASIT USUS MANUSIA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN
PENYAKIT CACINGAN YANG TERGOLONG
SOIL TRANSMITTED HELMINTH *)
Sofia Ery Rahayu1) dan Endang Suarsini1)
Jurusan Biologi, FMIPA, UM
Jl. Semarang 5 Malang
Telp : (0341) 588077, Fax : (0341) 588077

Abstract

Beberapa cacing nematoda parasit usus manusia bersifat soil transmitted helminth yaitu dalam perkembangan atau penularannya membutuhkan tanah untuk menjadi bentuk infektif. Cacing tersebut antara lain Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Enterobius vermicularis, Trichuris trichiura,
Necator americanus dan Strongiloides stercoralis. Untuk mencegah penyakit cacingan yang disebabkan cacing yang tergolong soil transmited helminth dengan melakukan pemantauan keberadaan telur cacing tersebut. Hasil penelitian pada air sungai yang biasa digunakan masyarakat untuk MCK dan sayuran yang dikonsumsi dalam keadaan mentah (sayuran selada) ditemukan adanya telur cacing Ascaris lumbricoides dan Enterobius vermicularis. Pemantauan prevalensi telur cacing yang dilakukan beberapa tahun sebelumnya ditemukan empat jenis telur cacing yaitu A. lumbricoides, E. vermicularis, T. trichiura, dan A. duodenale. Jika dibandingkan dengan pemantauan tersebut maka dapat dikatakan
bahwa telah terjadi penurunan jenis telur cacing yang ditemukan.

Keywords: cacing, nematoda parasit, soil transmited helminth

Chat