Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Dengan RPP Hasil Review (Pengalaman Menjadi Guru Model Pelatihan Fasilitator)

Luluk Nur Alfiyah
Sri Rahayu Lestari
SMPN 1 Pandaan,Email: luluk.spanda@yahoo.co.id,
Biologi, FMIPA-UM, Email:sri.rahayu.lestari@bio.um.ac.id
ABSTRAK

Kegiatan Lesson study berbasis sekolah (LSBS) telah dilakukan di SMPN 1 Pandaan. Tiga tahap utama dalam Lesson Study yang dilakukan adalah (1)Perencanaan (Plan),(2) Pelaksanaan (Do), dan (3) Melihat kembali/Refleksi (See). Ketiga tahapan itu dilakukan berulang ulang dan terus menerus sehingga merupakan siklus yang tak pernah berakhir dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan penunjang yang dilakukan untuk mendukung peningkatan kualitas juga dilakukan melalui pelatihan fasilitator MGMP – JICA. Pada semester ganjil 2009 diadakan pelatihan fasilitator bekerja sama dengan JICA dan UM telah melakukan perubahan tahap yaitu (1) Perencanaan(Plan 1), (2) Pelaksanaan (Do 1), (3) Melihat kembali/Refleksi (See 1), Perencanaan Revisi RPP (Plan 2), Pelaksanaan revisi RPP (Do 2), Melihat kembali/Refleksi (See 2). Penulis pada pelatihan fasilitator pertama yang diadakan 5-6 Mei 2009 menjadi guru model dengan materi fotosintesis dengan menerapkan revisi RPP. Hasil RPP pertama ketika open class siswa masih bingung antara hasil praktikum dengan teori yang didapat karena RPP ini bertujuan untuk membuktikan hasil fotosintesis. Hasil open class setelah RPP direvisi siswa lebih memahami keberhasilan dan kegagalan hasil praktikum fotosintesis dengan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesi karena revisi RPP ini lebih menekankan pada segi menemukan bukan membuktikan suatu percobaan. Dengan demikian terjadi peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran apabila RPP hasil plan pertama direvisi dan diperbaiki untuk kegiatan pembelajaran berikutnya

Kajian Tentang Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Malang yang Dibelajarkan Dengan Metode Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam

Drs. Mahmudi, M.Si
Drs. I Wayan Dasna, M.Si, M.Ed., Ph.D
Siti Norlaelatuzzuhro
Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
ABSTRAK

Pembelajaran kimia menurut KTSP menggunakan prinsip-prinsip dasar pendekatan konstruktivistik yang menekankan pada proses mengkonstruk dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri terbimbing dan metode konvensional. Penelitian menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu. Variabel terikat dalam penelitian adalah hasil belajar siswa, variabel bebasnya adalah metode pembelajaran yaitu metode inkuiri terbimbing dan konvensional, sedangkan variabel kontrolnya adalah waktu pembelajaran dan materi yang diajarkan. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IA-1 dengan jumlah 37 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IA-2 dengan jumlah 37 siswa sebagai kelas kontrol SMA Negeri 7 Malang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian antara lain: RPP, LKS, tes, angket,. Keterlaksanaan proses pembelajaran dianalisis secara deskriptif kuantitati menggunakan teknik persentase, sedangkan data hasil belajar dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji-t dengan ? = 0,05 dan uji prasyarat analisis. Reliabilitas tes hasil belajar = 0,032 untuk soal obyektif dan 0,882 untuk soal subyektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar, kerja ilmiah, dan sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan metode inkuiri terbimbing dan metode konvensional. Hasil uji-t hasil belajar diperoleh nilai thitung = 16,7 (> ttabel = 1,99), Berdasar uji statistik diketahui bahwa kelas eksperimen mempunyai hasil belajar, yang berbeda secara signifikan dengan kelas kontrol.


Kata kunci: inkuiri terbimbing, hasil belajar, kerja ilmiah, sikap ilmiah

Penerapan Model Jigsaw Pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan: Pengalaman Open Class Lesson Study di SMP Negeri 2 Gempol

Masniyah
Lilis Suryani
Siti Zubaidah
SMPN 2 Gempol Pasuruan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang
ABSTRAK

Pembelajaran IPA-Biologi dengan model jigsaw telah dilaksanakan pada saat open class lesson study di SMP Negeri 2 Gempol Pasuruan dengan materi Pertumbuhan dan Perkembangan. Sebelum open class, telah dilaksanakan kegiatan plan untuk merancang perangkat pembelajaran. Setelah open class yang dihadiri para observer dari guru peserta lesson study dan dosen pembimbing dari UM, dilakukan refleksi. Hasil refleksi setelah pembelajaran menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa. Diketahui pula bahwa ketuntasan belajar siswa melalui post-test juga cukup tinggi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw dengan nilai 80 – 100, hanya seorang siswa yang perlu remidi karena mendapat nilai 50. Lesson study juga telah dirasakan membawa manfaat bagi guru dan siswa.

Kata kunci: model jigsaw, lesson study,post-test

Pengalaman Mengikuti Lesson Study di Home Base Kejayan

PENGALAMAN MENGIKUTI LESSON STUDY
DI HOME BASE KEJAYAN
Mintono
SMPN 1 Wonorejo Pasuruan
ABSTRAK

Lesson study dalam Bahasa Indonesia diartikan studi pembelajaran. Melalui studi pembelajaran para guru berkolaborasi melakukan pengkajian bagaimana merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran di kelas nyata dan melakukan diskusi refleksi untuk mendapat umpan balik dalam rangka meningkatkan pembelajaran berikutnya. Tulisan ini memaparkan pengalaman penulis ketika mengikuti kegiatan Lesson Study di home base Kejayan Pasuruan. Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada Lesson Study di Home Base Kejayan, faktor-faktor pendukung yang terjadi pada Lesson Study di Home Base Kejayan, serta manfaat yang penulis rasakan dari kegiatan Lesson Study. Pada akhir tulisan juga penulis tuliskan harapan dan saran tentang Lesson Study.

Kata kunci: Lesson Study, pembelajaran, Kejayan.

Chat