Metode Proyek Pembuatan Alat Sederhana Berbasis Lesson Study Pada Materi Pelajaran Gerak Parabola Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI.IPA-3 SMAN 2 Lumajang

Anang Dwi Ujianto
SMA Negeri 2 Lumajang
ABSTRAK 

Penelitian dengan judul Metode Proyek Pembuatan Alat Sederhana Berbasis Lesson Study pada Materi Pelajaran Gerak Parabola untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI.IPA-3 SMA Negeri 2 lumajang talah dilakukan mulai bulan Agustus sampai dengan Oktober 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran metode proyek, meningkatkan kualitas pembelajaran agar menjadi lebih bermakna, pembelajaran lebih inovatif, meningkatkan efektifitas pencapaian KD, dan meningkatkan kualitas KBM agar menjadi lebih menarik. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI.IPA-3 SMA Negeri 2 Lumajang. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah metode berbasis lesson study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode proyek berbasis lesson study mampu meningkatkan penguasaan konsep gerak parabola, minat siswa berdasarkan hasil wawancara bertambah baik, respon siswa dalam mengikuti pembelajaran baik, aktivitas siswa dalam pembelajaran dan kegiatan diskusi secara keseluruhan baik, dapat menghasilkan produk yang bernilai serta memberikan pengalaman belajar yang komplek di kelas XI.IPA-3 SMA Negeri 2 Lumajang. Sedangkan hasil penelitian berdasarkan data kuantitatif yakni melalui evaluasi produk dan portofolio dapat dikatakan berhasil dan sangat baik. Saran: Pembelajaran dengan metode proyek berbasis lesson study dapat dipergunakan oleh guru matapelajaran fisika serta yang lainnya sebagai alternatif dalam proses pembelajaran dan dapat diperluas untuk bahasan-bahasan lainnya.

Kata kunci: pembelajaran metode proyek, konsep gerak parabola

Pengembangan Modul Laju Reaksi Model Learning Cycle 5-E Untuk SMA/Ma Kelas XI Semester 1 Sebagai Penunjang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Aman Santoso
Sumari
Triana Yustianingsih
Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
ABSTRAK

Pemberlakuan KTSP menekankan penggunaan pembelajaran konstruktivistik, salah satu model pembelajaran konstruktivistik adalah Learning Cycle 5 Fase (LC 5-E). Sejauh ini belum ada bahan ajar untuk materi Laju Reaksi yang dikembangkan menggunakan model LC 5-E untuk mendukung kegiatan pembelajaran LC 5-E. Oleh karena itu, pada penelitian ini dikembangkan modul pembelajaran untuk materi Laju Reaksi model LC 5-E. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul Laju Reaksi model LC 5-E serta menguji tingkat kelayakannya.

Ada beberapa tahapan pada pengembangan modul ini, yaitu mengkaji kurikulum, menentukan materi, menyusun modul, melakukan validasi, menganalisis data, melakukan revisi, dan memproduksi modul. Desain validasi pada pengembangan modul ini hanya sampai pada validasi isi saja. Validator terdiri dari 2 dosen Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang dan 3 guru SMA/MA. Ketiga SMA/MA tersebut telah menerapkan KTSP. Instrumen pengumpulan data berupa angket dan teknik analisis data menggunakan analisis rata-rata.

Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah: (1) Modul pembelajaran yang terdiri dari beberapa komponen yaitu, cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan modul, daftar isi, daftar gambar, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, kegiatan belajar siswa (kegiatan belajar 1 sampai kegiatan belajar 5), soal pendalaman, umpan balik, kunci jawaban, dan daftar pustaka. Hasil validasi menunjukkan bahwa bentuk modul yang dikembangkan sudah sesuai dengan model LC 5-E dengan nilai rata-rata untuk penilaian tiap fase-fase dalam LC 5-E sebesar 3,36 yang menunjukkan kriteria valid, (2) Hasil validasi secara keseluruhan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,53 dengan kriteria valid, hal tersebut menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan sudah sesuai dan layak digunakan sebagai salah satu alternatif bahan ajar di SMA/MA. Saran yang dapat diberikan adalah modul laju reaksi yang dikembangkan tidak hanya divalidasi isi saja tetapi hendaknya diujicobakan di lapangan agar diketahui efektivitasnya untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

Kata kunci: modul, laju reaksi, learning cycle 5-E, KTSP

Pengembangan Modul Struktur Atom, Sistem Periodik, Dan Ikatan Kimia Berbasis Learning Cycle (LC) Untuk SMA/Ma Kelas XI Semester 1 Dalam Menunjang Pembelajaran Dengan Metode Learning Cycle

Aman Santoso
Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
ABSTRAK

Perubahan paradigma behavioristik menjadi konstrukti­vis­tik berpengaruh pada perbaikan kurikulum. Kurikulum yang di­pakai saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menekankan penggunaan pembelajaran kons­truk­tivistik. Salah satu model pembe­lajar­an konstruktivistik adalah learning cycle 5 Fase (LC 5-E). Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul Struktur Atom, Sistem Periodik, dan Ikatan Kimia model LC 5-E serta menguji tingkat kelaya­kan­nya. Prosedur pengembangan yang digunakan mengacu pada 10 langkah penelitian dan pengembangan menurut Gall dan Borg. Akan tetapi, karena keterbatasan waktu dan biaya, maka peneliti­an dan pengembangan ini dibatasi sampai langkah ketiga. Langkah-langkah pengembangan modul ini adalah: penelitian dan pengumpulan data, perencanaan pengembangan produk, dan pengembangan produk awal. Instrumen pengumpulan data be­rupa angket dengan skala Likert dan lembar saran. Data yang di­per­oleh berupa penilaian dan tanggapan dari validator yang di­gunakan untuk menentukan kelayakan atau validitas modul yang dikembangkan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis nilai rata-rata.

Hasil penelitian pengembangan ini: (1) Modul Struktur Atom, Sistem periodik, dan Ikatan Kimia model learning cycle 5-E terdiri dari beberapa komponen yaitu, cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan modul, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, kegiatan belajar siswa (Kegiatan belajar 1 sampai 6), soal pendalaman, umpan balik, kunci jawaban, dan daftar pustaka. Tiap kegiatan belajar terdiri dari 5 fase. (2) Hasil validasi secara keseluruhan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3,47 dengan kriteria valid, hal ini menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan sudah sesuai dan layak digunakan sebagai salah satu alternatif bahan ajar di SMA/MA. Saran-saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah Perlu adanya pengembangan modul dengan materi lain atau metode baru untuk mendukung pembelajaran konstruktivistik sehingga dapat memperkaya sumber belajar siswa.

Kata kunci: Pengembangan modul, struktur atom, learning cycle 5-E

 

Kontribusi Global Learning Dan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Aritmatika Sosial Sebagai Jaringan Konsep

Agustin Debora MS
Dra. Santi Irawati, M.Si, Ph.D
Drs. Mustangin, M.Pd
SMP Negeri 1 Pajarakan Kab Probolinggo; debora_bless@yahoo.co.id
FMIPA Universitas Negeri Malang; santira99@yahoo.com
Universitas Islam Malang; must_tangin9@yahoo.co.id
ABSTRAK

Kompetensi pedagogis dan profesional guru sangat menentukan dalam hal ini. Guru diharapkan mampu menganalisa tujuan dan isi materi, serta mampu mengorganisir materi sehingga efisien, efektif dan mudah bagi siswa. Konsep Aritmatika Sosial sebagai jaringan konsep apabila disajikan secara analitis akan menyulitkan siswa dalam memahami konsep secara utuh, sehingga siswa mengalami kesulitan ketika menganalisa keterkaitan antar konsep. Pembelajaran global yang memandang sesuatu secara menyeluruh, utuh dan tidak parsial, merupakan gaya belajar yang sejalan dengan pembelajaran matematika sebagai jaringan konsep. Sebagai bagian dari upaya optimalisasi longterm memory, pembelajaran global memerlukan bantuan mind mapping. Mind Mapping sangat membantu siswa dalam visualisasi dan penyandian konsep Aritmatika Sosial sebagai jaringan konsep secara utuh. Sebagaimana proses pengulangan sebagai bagian dari longterm memory system dalam pembelajaran, seyogyanya mind mapping disajikan setiap saat sepanjang pembahasan jaringan konsep matematika tertentu dibahas.

Kata kunci : Global Learning, Jaringan Konsep, Mind Mapping

Pelaksanaan Lesson Study dimata Guru MIPA SMPN/S Dan MTSN/S Peserta MGMP MIPA Berbasis Lesson Study di Home Base Bangil Kabupaten Pasuruan

Agus Daheri
Darsono Sigit
Guru MIPA; home base Bangil; Kabupaten Pasuruan
Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
ABSTRAK
 
Di Indonesia khususnya Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa Timur Lesson Study (LS) diperkenalkan oleh para expert JICA dalam rangkaian kegiatan follo-up program IMSTEP pada tahun 2004. dengan mitra: Dinas P dan K Kab. Pasuruan Jl. Wahidin Sudirohusodo 59A Pasuruan Telp. 0343-432194. LS dilaksanakan sejak tahun 2006, kepada para guru MIPA dan Matematika di 127 SMPN/S dan MTsN/S. Para guru bernaung di bawah MGMP, terbagi ke dalam 8 wilayah. LS di Pasuruan menggunakan daur studi pembelajaran terorientasi pada praktek. Kegiatannya terdiri atas: 1). Perencanaan (Plan), meliputi penggalian akademis; perencanaan pembelajaran; persiapan alat-alat. 2). Pelaksanaan (Do) meliputi: pelaksanaan pembelajaran; pengamatan oleh teman sejawat. 3). Melihat (See) meliputi Refleksi dengan rekan dan komentar dan diskusi. Berkenaan telah berlangsungnya LS di Kabupaten Pasuran pada tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009 maka guru dari SMP Negeri 2 Rembang yang sekaligus peserta sejak tahun 2006 berkeinginan melakukan penelitian untuk mengetahuhi sejauh mana LS memberi kontribusi peningkatan kompetensi guru MIPA SMPN/S dan MTsN/S sebagai peserta LS pada home base Bangil Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui apakah kegiatan LS di home base Bangil Kabupaten Pasuruan dapat meningkatkan kemampuan guru MIPA dalam hal penguasaan materi bahan ajar, pembuatan perangkat pembelajaran, yaitu RPP dan LKPD dan penyelengaraan proses belajar mengajar, 2) Mengetahui apakah kegiatan LS di home base Bangil Kabupaten Pasuruan dapat meningkatkan kemampuan guru MIPA dalam hal mengamati peserta didik apakah dapat belajar dengan baik selama proses PBM berlangsung, 3) Mengetahui apakah kegiatan LS di home base Bangil Kabupaten Pasuruan dapat meningkatkan kemampuan guru MIPA menemukan permasalahan dalam proses PBM dan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2009 pada wilayah pelaksanaan Lesson Study di home base Bangil Kabupaten Pasuruan. Subjek penelitian adalah guru MIPA SMPN/S dan MTsN/S peserta LS sebanyak 50 responden. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan isian angket dan dilanjutkan wawancara mendalam dengan pedoman wawancara. Analisis data dilakukan statistik prosentase dengan tingkat kesalahan 0,01.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa : 1). Responden (guru) sebesar 86 % merasakan peningkatan kemampuan dalam hal penguasaan materi bahan ajar, 73% responden mengalami peningkatan dalam menyusun perangkat pembelajaran dan 76% mengalami peningkatan dalam hal penyelenggaraan pembelajaran, 2) Kemampuan guru mengamati apakah peserta didik dapat belajar dengan baik selama PBM berlangsung, 78% responden merasa mengalami peningkatan, 3) Kemampuan guru menemukan permasalahan dalam proses PBM dan melakukan PTK hanya 34% responden merasakan mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan LS dapat meningkatkan kemampuan guru MIPA di home base Bangil dalam hal penguasaan materi bahan ajar, pembuatan perangkat pembelajaran, dan penyelenggaraan proses pembelajaran. Disamping itu keikutsertaan dalam LS juga dirasakan manfaatnya oleh guru dalam peningkatan kemampuan dalam mengamati peserta didik dalam proses PBM. Sedangkan dalam peningkatan kemampuan menemukan permasalahan dalam PBM dan melanjutkan dalam bentuk kegiatan PTK sebagian besar besar guru merasa perlu dalam peningkatan dan pendalaman tentang PTK.

Kata kunci: lesson study

Chat